Senin, 13 Agustus 2018

BUDIDAYA PERIKANAN


                                              
Perairan Indonesia yang sangat luas  memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Akan tetapi peningkatan produksi perikanan Indonesia tidak bisa semata mata hanya diandalkan dari sektor perikanan tangkap. Potensi perikanan tangkap seberapapun besarnya akan terus berkurang jika dilakukan penangkapan terus menerus apalagi jika dilakukan secara berlebihan (over fishing). Dalam melakukan kegiatan penagkapan ikan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kesinambungan stok ikan yang ada di alam. Untuk itu peningkatan produksi perikanan bisa dilakukan dengan meningkatkan produksi dari sektor perikanan budidaya.


Perikanan budidaya di Indonesia juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sektor perikanan budidaya ini jika dikelola dengan baik akan bisa digunakan sebagai motor penggerak perekonomian dan penyerap tenaga kerja. Potensi perairan yang bisa dikembangkan diantaranya adalah di perairan air tawar (sungai, danau, kolam), perairan payau (tambak) dan perairan laut (pantai dan laut lepas).Dari potensi perikanan budidaya Indonesia tersebut, peluang investasi dalam sektor budidaya perikanan di Indonesia baik di tambak maupun kolam   masih sangat terbuka lebar. Perikanan budidaya Indonesia  masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Dengan melihat jumlah potensi dan hasil produksi perikanan budidaya di Indonesia ini. Kita bisa melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama jika dilihat dari luas perairan lautnya yang sangat besar. Jika potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki ini bisa dimanfaatkan secara optimal tentunya akan mampu memberikan sumbangan yang cukup besar bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia ini Indonesia memiliki beberapa komoditas unggulan diantaranya udang, rumput laut, ikan bandeng, patin, lele, nila, gurame, mas, kerapu, kakap putih, dan ikan-ikan lokal lain. Dari sisi penerimaan pasar, hasil produksi komoditas budidaya perikanan Indonesia sangat banyak diminati di pasar global. Komoditas perikanan budidaya Indonesia memang diakui memiliki nilai ekonomis tinggi yang berorientasi ekspor sehingga banyak diminati oleh pasar luar negeri. Pasar ekspor tersebut masih memiliki peluang pengembangan yang masih sangat terbuka lebar.

Oleh karena itu pengembangan sektor perikanan dan Kelautan termasuk di dalamnya sektor perikanan budidaya di Indonesia merupakan sebuah keharusan. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Indonesia yaitu mendorong laut menjadi sumber ekonomi bangsa. 

Kelurahan Jahab Kecamatan Kutai Kartanegara


Gambar 1 kelurahan Jahab

Adalah salah satu kelurahan  yang berada di daerah KUKAR di kelurahan tersebuut banyak potensi desa yang tidak banyak orang tau, salah satu potensi yang ada di sana adalah di bidang perikanan, di kelurahan tersebut ada satu orang penyuluh swadaya yang ingin mengembangankan usaha dan bakatnya dalam berbudidaya ikan, usaha ini yang di rintisnya sudah cukup lama di bidang perikanan penyuluh swadaya ini menginginkan orang-orang yang ada di sekitaran kelurahan Jahab bisa ikut serta dalam berbudidaya  bukan hanya hasil budidaya yang di dapat melainkan pengalaman yang banyak yang dapat di ambil dari hasil budidaya itu keinginan yang besar bangi penyuluh swadaya yang berada di Kelurahan Jahab, ada keinginan dan tekat yang kuat yang ingain disampaikan oleh penyuluh swadaya tersebut ya itu ingin sekali bakat yang di miliknya dapat di bagikan dan berguna bagi warga sekitar.

Gambar 2 sekertariat POKDAKAN



Ini adalah salah satu sekertariatan  kelompok pembudidaya ikan yang di kelola Pak Purnomo  penyuluh swadaya di kelurahan Jahab  Kecamatan Tenggarong KAB. KUKAR, selain ketua dari POKDAKAN Pak Purnomo juga menjabat sebgaia ketua RT 15 di Kelurahan Jahab beliau sangan senang membudidayakan ikan selain sebagai hiburan budidaya ikan juga sangat menjajinkan hasilnya, pekerjaan utama beliau adalah membudidayakan ikan  selian memebudidayakan ikan Pak Purnomo juga memelihara atau berternak babi, ayam, beebek, dan mentok akan tetapi fokus usahanya adalah sebagai pembudidaya ikan,  jenis-jenis ikan yang di budidayakan Pak Purnomo ada bebebrapa jenis ikan seperti ikan lele( clarias sp),patin (pangasius), gurame (osphronemus goramy)dan nila (Oreochromis niloticus


Gambar 3 kolam ikan


Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut

Perawatan kolam terpal

Gambar 4 kolam terpal
Untuk menjaga kualitas air pada kolam terpal dibutuhkan perawatan dan cara-cara khusus tertentu mengingat media yang digunakan berbeda dengan kolam biasa kebanyakan (plester). Menjaga kualitas air pada kolam lele ini penting dan menjadi modal untuk kehidupan ikan lele yang tinggal pada kolam terpal tersebut.
Meskipun banyak orang yang percaya bahwa ikan lele merupakan ikan yang tangguh yang sudah terbukti bahwa ikan lele tetap bisa bertahan hidup didaerah lumpur yang minim air bahkan dicomberan sekalipun yang airnya sudah pasti jelek. Meskipun demikian kualitas air ini akan berpengaruh terhadap kesehatan ikan lele yang hidup pada air kolam terpal tersebut. Untuk mengetahui kualitas air secara detail gunakanlah alat uji kualitas air yang multiparameter sehingga lengkap.
Untuk lele kebutuhan konsumsi tentu tidak boleh sembarangan air nya mengingat ikan lele tersebut akan diolah untuk aneka olahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu menjaga kualitas air menjadi hal yang penting, sekalipun lele termasuk ikan yang tahan terhadap kondisi air yang minim, jelek dan kotor. Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati. Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.
Pengapuran dan pemupukan
Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

 Syarat benih unggul




Gambar 5 bibit ikan




Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

 

Cara menebar benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi.
Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar