POTENSI SEKTOR PERTANIAN DI KELURAHAN JAHAB
Sumber: Fajar menyingsing di Langit
Jahab, Dokumentasi Penulis
|
Pertanian merupakan sumber pendapatan dalam neraca perdagangan Indonesia. Pertanian menjadi salah satu alternatif dalam menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Kelurahan Jahab termasuk wilayah yang bisa dikatakan sebagai kelurahan dengan potensi pertanian yang cukup besar karena, sektor pertanian di Jahab hampir 95%. Sektor pertanian di Kelurahan Jahab meliputi pertanian padi, sayur dan buah-buahan. Berikut uraian terkait potensi sektor pertanian di Kelurahan Jahab:
Sumber: Lahan Pertanian Padi di RT 18 Gunung Triyu Jahab, Dokumentasi Penulis |
Padi (bahasa
latin: Oryza sativa L.) adalah salah satu komoditas pertanian
yang paling banyak ditemukan di sektor pertanian Kelurahan Jahab. Pola
tanam sektor pertanian di Jahab menerapkan pola monokultur yaitu, pola tanam
dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja,
atau gambas saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil
pertanian.
Untuk mendukung kegiatan dan
pengetahuan para petani di Kelurahan Jahab, para petani bergabung dalam
kelompok tani yang terdiri dari 20 kelompok tani. Peran kelompok tani yaitu
sebagai wadah para petani untuk berdikusi mengenai permasalahan pertanian
mereka dan juga sebagai wadah/jembatan untuk meminta bantuan kepada
pemerintahan setempat. Bantuan yang pernah diterima oleh kelompok-kelompok tani
berupa pupuk, obat-obatan dan juga bibit. Menurut salah seorang Ketua Kelompok
Tani Tunas Baru yang bernama Pak Arifin beliau mengatakan bahwa kelompok tani
di Kelurahan Jahab saat ini sedang mengalami hambatan karena dua tahun terakhir
ini tidak sama sekali mendapatkan bantuan berupa pupuk dari pemerintah setempat.
Kebanyakan petani yang terdapat di Kelurahan Jahab didominasi oleh petani
penggarap dengan usia yang tidak produktif lagi, hal ini terjadi karena
kebanyakan para pemuda banyak yang berminat untuk bekerja di perusahaan.
Sumber: Lahan
Pertanian Padi di RT 18 Gunung Triyu Jahab, Dokumentasi Penulis
Untuk
pengairan sendiri, masyarakat Kelurahan Jahab khususnya petani memanfaatkan
sumber air yang berasal dari pegunungan untuk mengairi area pertanian mereka
dengan menggunakan pipa paralon. Menurut Pak Arifin pengairan merupakan kendala
utama untuk para petani khususnya pada musim kemarau. Pada musim kemarau para
petani hanya memanfaatkan pengairan tadah hujan sehingga menyebabkan penurunan
produktivitas pertanian yang mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat yang
mayoritasnya petani. Selain masalah pengairan, masalah utama lainnya lagi
adalah dalam sistem pengolahan sawah yang dilakukan
oleh kebanyakan petani yang ada di Kelurahan Jahab masih menggunakan sistem
tradisional dan sama sekali belum sepenuhnya menggunakan teknologi tepat guna. Seperti keterbatasan mesin tresir (perontok
padi) sehingga jika musim panen tiba hanya beberapa orang saja yang bisa
mengunakannya dan sebagian besar orang memilih dengan dipukul-pukul atau
dirontok secara alami, karena jika harus menunggu dan bergantian khawatir padi
akan rusak.
Hasil pertanian padi di
Kelurahan Jahab banyak dikonsumsi sendiri artinya hasil pertanian mereka tidak
secara komersil (tidak untuk dijual hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri),
tetapi ada juga sebagian masyarakat yang meperjual-belikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-harinya.
GAMBAS
Sumber: Lahan
Pertanian Gambas di RT 10 Jahab, Dokumentasi Penulis
|
Gambas atau oyong (bahasa latin: Luffa acutangula, suku labu-labuan atau
Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. biasanya dilakukan di pekarangan
atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. Gambas dipanen
buahnya ketika masih muda Penanamannya dan diolah sebagai sayur. Tanaman ini
termasuk tanaman memanjat/merambat. Tanaman oyong membutuhkan iklim kering dengan
ketersediaan air yang cukup sepanjang musim, tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi. Tanaman oyong toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir
semua jenis tanah cocok ditanami oyong.
Berikut
merupakan pemaparan tentang langkah-langkah dalam bercocok tanam gambas atau
oyong:
1. Pembuatan
Benih
Untuk memproduksi benih sendiri dapat
dilakukan dengan buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan, dibungkus kertas
dan dikeringkan. Biji disimpan dalam stoples yang tertutup rapat yang telah
diisi berupa arang atau abu sekam.
2. Persemaian
Gambas atau oyong diperbanyak dengan
biji. Benih gambas atau oyong dapat ditanam langsung di lapangan dengan
menggunakan para-para atau teralis untuk tempat merambatnya sulur.
3. Penanaman
dan pemupukan
Benih ditanam secara langsung atau
melalui pesemaian. Bila ditanam secara langsung, masukkan biji gambas atau oyong
sebanyak 2-3 butir tiap lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah setebal 1-1,5
cm. Pemupukan tanaman gambas menggunakan pupuk kandang kambing karena menurut
para petani di Kelurahan Jahab jika menggunakan pupuk kandang sapi lebih banyak
mengandung gas yang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman gambas.
4. Pemeliharaan
atau perawatan
Pemeliharaan atau perawatan tanaman gambas
atau oyong yang biasa dilakukan adalah pemangkasan daun apabila daun terlalu
rimbun, penyiraman dan penyiangan.
5. Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman
gambas atau oyong antara lain kumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat
buah, busuk daun, embun tepung, antraknos, layu bakteri dan virus mosaik.
Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Bila harus
menggunakan pestisida, pestisida yang digunakan adalah pestisida yang relatif
aman sesuai rekomendasi dan penggunaan pestisida hendaknya tepat dalam
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, waktu aplikasi, interval aplikasi serta
cara aplikasinya.
6. Panen
dan pasca panen
Ciri-ciri umum buah gambas atau oyong
yang siap dipanen antara lain adalah buah berukuran maksimum, tidak terlalu
tua, belum berserat, dan mudah dipatahkan. Pemanenan gambas atau oyong dapat
dilakukan berulang-ulang biasanya pemanenan dilakukan setiap dua hari sekali.
Banyaknya hasil panen tergantung dengan luasnya lahan tanam pertanian gambas
atau oyong. Seorang petani gambas di Kelurahan Jahab rata-rata mendapatkan
hasil panen satu kwintal dengan harga jual Rp 3.000,00/kg sehingga total
penghasilan yang didapat Rp 3.000.000,00 dalam sepuluh kali panen selama 20
hari. Beliau pernah menggunakan modal hanya Rp 500.000,00 dengan hasil
keuntungan Rp 13.000.000,00 dan yang menarik perhatian kami dari hasil
wawancara adalah beliau juga pernah mendapatkan keuntungan yang bisa dikatakan
sangat besar yaitu Rp 28.000.000,00 dengan menggunakan modal hanya Rp 1.000.000,00.
Menurut beliau gambas atau oyong merupakan komoditi pertanian sayur yang
menghasilkan keuntungan cukup besar dan cepat tetapi yang sangat penting untuk
diperhatikan adalah pada tahap pemeliharaan atau perawatan yang harus ekstra
dan rutin sehingga dalam tiga bulan bisa mencapai 45 kali panen.
Sumber: Lahan
Pertanian Gambas di RT 10 Jahab, Dokumentasi Penulis
|
Gambas
atau oyong hanyalah sayuran minor, namun memiliki manfaat yang luar biasa yang
dikandung bagian tumbuhan ini. Berikut beberapa manfaat buah gambas atau oyong
bagi kesehatan dan cara pengolahannya:
1. Buah gambas atau oyong untuk penyakit asma. Ambil
gambas atau oyong yang muda berserta tangkainya dan buatlah jus. Minumlah jus ini
2 kali sehari secara teratur.
2. Buah
gambas atau oyong bisa melancarkan peredaran darah. Ambil gambas atau oyong 250
gram dan jamur kuping hitam 20 gram, masaklah sesuai selera dan masakan
tersebut berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah.
3. Buah
gambas atau oyong bisa memperbanyak ASI. Gambas atau oyong sangat baik bagi
ibu-ibu menyusui karena dapat memperbanyak ASI. Caranya setiap 6 gram bubuk gambas
atau oyong dengan ½ gelas air panas, diminum 1-2 kali dalam sehari.
4. Buah
gambas atau oyong untuk penyakit radang usus. Caranya, ambil gambas ataua oyong
yang sudah tua secukupnya. Pangganglah gambas atau oyong hingga kering dan
tumbuklah hingga halus. Setiap 20 gram bubuk oyong diseduh dengan air panas ½
gelas dan minumlah 1-2 kali dalam sehari.
5. Buah
gambas atau oyong untuk penyakit radang kelenjar telinga. Ambil gambas atau oyong
500 gram dipotong kecil-kecil dan sambiloto 50 gram, rebuslah kedua bahan ini
dengan air 2 liter, biarkan hingga air rebusan tersisa 500 cc, dan minumlah 2-3
kali dalam sehari.
6. Biji
gambas atau oyong untuk penyakit cacingan. Biji gamabs atau oyong hitam 30 gram
untuk anak-anak dan 40-50 gram untuk orang dewasa ditumbuk halus. Seduhlah
bubuk itu dengan air panas secukupnya.Minumlah 1 kali dalam sehari.
7. Buah
gambas atau oyong untuk penyakit radang tenggorokan. Ambillah satu buah gambas
atau oyong yang masih muda dan buatlah jus lalu tambahkan juga Gula batu yang
telah dicairkan. Penggunaanya, minumlah 2-3 kali dalam sehari secara teratur.
8. Gambas
atau oyong sebagai obat anti diabetes. Sayur gambas atau oyong tentu tak asing
bagi masyarakat Indonesia. Kandungan senyawa Cucurbitasin dalam biji gambas
atau oyong berperan dalam menurunkan gula darah. Beragam penelitian memang
membuktikan senyawa yang terkandung pada anggota famili Cucurbitaceae ini sebagai
Antidiabetes. Caranya, potong gambas atau oyong hingga kering dan tumbuklah
hingga halus. Setiap 20 gram bubuk gambas atau oyong diseduh air panas setengah
gelas dan minumlah 1-2 kali sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar